Liburan mendatangkan kehampaan
Dua jam yang lalu Ia pergi, tasnya tergantung pada kedua
bahunya, satu tas kecil Ia pegang. Sebelum Ia pergi, kemarinya Ia banyak
memberi pesan padaku. malamnya Ia tidur
dengan susana hati yang tidak tenang. Sesekali Ia memanggilku untuk mendekatinya
dan katanya, ada yang Dia mau bicarakan padaku.
Aku mendekatinya sambil menikmati segelas kopi, dengan
taburan asap yang keluar dari mulutku. Aku dengar Ia bicara. Nada lembut, suara
lembut, begitulah Ia menyampaikan segala yang ada dipikirannya untukku.
Terkadang Aku merasa heran,kenapa Dia tidak tidur, melihat
dirinya juga seperti Ia kurang tenang dan nyaman.
Sesekali Aku merespon apa yang Ia bicarakan padaku.
Sudah lima tahun kami menjalani pacaran, semenjak tahun
pertama saya berada di kota ini. Selama lima tahun yang telah kami lewati,
banyak rentetan cerita dan kisah yang membuat kami menangis, sedih juga
bahagia.
Dia banyak mengingatkanku segala sesuatu, termasuk sifat dan
caraku merespon Dia. Aku pun sama,
banyak memberikan pesan juga masukan untuknya. Agar Dia juga berubah dari
kebiasaan cemburunya yang kelewatan itu.
Sering kali Aku merasa putus asah, semacamnya Dia memberiku batas
untuk berteman. Sementara Aku suka bergaul, kepada siapa saja tanpa memandang
latar belakangnya, bagiku "persahabatan dan berteman adalah istimewah banyak
kenal banyak tahu" sesekali Aku menjawabnya dengan kata ini.
Perasaan dan kepercayaan ku tempatkan sepenuhnya untuk
Dia. Begitu juga Dia, Aku yakin dengan ucapan dan omongannya itu. Kadang Ia selalu membicarakan ini padaku, di ikuti pula
dengan ungkapan hati akan cintanya padaku.
Empat belas hari telah lewat, Ia menghabiskan liburan panjang
kali ini, dikampungnya. Setelah tahun kemarinnya Ia tidak pulang.
Suguhan cerita memberikan sapaan yang berbeda padaku
Berbeda dari sebelumnya sms, bbm, kadang dibalas dan kadang
juga tidak sama sekali begitupun kalau Aku telfon. Aku memaklumi semua ini,
baru pertama kali Ia pulang libur, mungkin Ia sibuk melakuka segala sesuatu
untuk keluarganya.
Pada malam tahun baru Aku telfon dan nomornya sibuk, bbm, sms
lagi-lagi tidak di respon. Aku telfon berulang-ulang dan Ia terima telfon, sesaat
Ia bicara. "Aku lagi sibuk".
Cerita semakin lain, Dia banyak memberi alasan padaku ketika Aku telfon.
Di sore itu Aku mendapatkan tamparan keras dengan cara dan bahasa
dalam pesan singkat di sms, dan bbm. Jangan sesekali kamu ganggu dia lagi dia
pacarku, bukan hanya itu ucapan kata-kata yang tak pantaspun ada didalamnya.
Baca juga : cerita singkat ingin bahagia
Baca juga : cerita singkat ingin bahagia
Diikuti dengan telfon yang bertubi-tubi. Aku tak menghiraukan
itu, setelah membaca semua pesan yang masuk darinya. Lalu Dia mengirim pesan
menyampaikan kata maaf dan minta untuk berpisah.
Aku baring, dua jam lamanya. Terbayang ketika Ia beranjak
pergi dan pamit kala itu. Liburan ini, membawa dan menghadirkan kekosongan
bagiku. Dua jam berlalu Ia pergi, Ia pergi meninggalkan sayatan luka yang
mendalam dihatiku.
"pahitnya adalah perpisahan"
"kehilangan adalah kehampaan"
"pahitnya adalah perpisahan"
"kehilangan adalah kehampaan"
"Cinta adalah istimewah, perasaan adalah gambaran diri akan
cinta". Aku tak menyalahkan siapa-siapa
baik kamu, Aku, Dia juga Cinta. Mungkin ini bukan jodoh Kita.
Wah hidup memang pedih ya, malah ikut ngerasain
ReplyDeleteBtw kita sama-sama suka nulis, kalau ada waktu bisa mampir ke blog ku
http://agusmuhamadhusni.blogspot.com/
Iya sob...terimakasih ya sudah mampir...
Deletewah keren nih isi konten blog nya sesuai realita kehidupan. mantap gan
ReplyDeleteterimakasih sob sudah mampir...
DeletePerpisahan merupakan tanda singkatnya kehidupan gan. Tulisannya mantap. Semangat trus
ReplyDeleteterimakasih bang...sudah mampir
DeleteLumayan, udh lama gak baca cerita :D
ReplyDeletemakasih sob...sudah mampir
DeleteCerita sahabat semati!
ReplyDeletekeren bro!
mampir juga ya bro kesini kapan2!
www.goesjournal.blogspot.com
makasi sobat...sudah mampir, siap sobat...
DeletePerpisahan memang menyedihkan, tetapi dibalik itu semua selalu ada hikmah walaupun sedikit,sama seperti cerita diatas :D
ReplyDeletemantap mas setuju...terimakasih ya mas sudah mampir
DeleteAwalnya ga pengen baca, tapi pas baca sampai akhir ternyata bagus, hehe
ReplyDelete,
Terimakasih ya sudah mampir
Delete